Allah berfirman:
“Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.”
“Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.”
(QS. Thaaha:81)
Telah bersabda Nabi Muhammad Sholallohu 'alihi wasallam :
"Wahai Sa’ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul do’anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya, sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram, maka api neraka lebih layak membakarnya."
(HR. Ath-Thabrani)
Sesungguhnya Allah baik dan tidak mengabulkan (menerima) kecuali yang
baik-baik. Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada
para rasul, seperti firmanNya dalam surat Al Mukminun ayat 52: “Hai
rasul-rasul, makanlah dari makanan-makanan yang baik-baik dan
kerjakanlah amal yang shaleh.”
Allah juga berfirman dalam surat Al
Baqarah 172:
“Hai orang-orang yang beriman makanlah di antara rezeki
yang baik-baik.”
Kemudian Rosululloh Sholallohu 'alihi wasallam menyebut seorang yang melakukan
perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu
menadahkan tangannya ke langit seraya berseru:
“Ya Robbku, Ya Robbku”,
sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia
diberi makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan
mengabulkan doanya?
(HR. Muslim no. 2343 kitab Az-Zakah, bab Qabulush Shadaqah minal Kasbith Thayyib)
0 komentar:
Posting Komentar
Saudaraku, mari kita per-erat tali silaturrahmi dengan menuliskan komentar terbaikmu di sini..